Pernahkah Ananda mendengar surat lamaran pekerjaan? Atau pernahkah Ananda membuat surat lamaran pekerjaan? Sebenarnya tahukah Ananda apa itu surat lamaran pekerjaan dan apa fungsinya? Di dalam menulis teks surat lamaran pekerjaan, haruskah seseorang memahami aturan?
Nah, kali ini Bu guru akan membagikan bahan ajar berisi materi lengkap surat lamaran pekerjaan. Simak dengan saksama ya!
PENGERTIAN
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk melamar pekerjaan pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan pada perusahaan tersebut. Pada umumnya ketika melamar kerja, seseorang harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan berkas berkas termasuk daftar riwayat hidup. Dalam surat lamaran kerja, dijelaskan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja yang cocok atau sesuai dengan posisi/jabatan yang ditawar atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Memperkenalkan diri secara tertulis dengan tujuan untuk memperoleh jawaban dapat mengikuti tes seleksi.
ISI SURAT LAMARAN PEKERJAAN
1. Data Pribadi
Data pribadi yang dicantumkan dalam riwayat hidup meliputi nama, kelahiran (tempat dan tanggal lahir), jenis kelamin, status perkawinan, jati diri (nomor KTP, SIM, atau paspor), dan alamat ke-warganegaraan, suku bangsa, agama, tinggi berat badan, pencantuman agar disesuaikan terlebih dahulu dengan situasi dan kondisi.
2. Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan yang dicantumkan bisa dimulai dari pendidikan dasar (SD), SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal bisa juga di dicantumkan di sini. Seperti kursus komputer, kursus Bahasa Inggris, dll.
3. Pengalaman Bekerja
Pelamar yang telah memiliki pe-ngalaman bekerja dapat men-cantumkannya dalam riwayat hidup. Pengalaman itu disusun secara kro nologis masing-masing dimulai dengan menyebutkan kapan bekerja (dari tahun berapa sampai tahun berapa), menjabat sebagai apa, pada perusahaan apa, di mana, dan mengapa berhenti bekerja dari tempat itu (jika pelamar berhenti secara baik-baik).
4. Referensi Pribadi.
Yang dimaksud dengan referensi adalah keterangan dari orang tertentu tentang diri pelamar. Di dalam surat lamaran atau di dalam riwayat hidupnya, pelamar dapat menunjuk nama orang tertentu sebagai referensinya.
5. Keterangan Lain
Data yang tidak dapat dimasukkan ke dalam subjudul yang sudah ada, dapat dikelompokkan ke dalam satu subjudul tersendiri yaitu keterangan lain. Kedalam bagian ini dapat dimasukkan keterangan tentang ke-ahlian khusus, misalnya penguasaan bahasa asing tertentu, pemilikan sertifikat, kegemaran pribadi, pe-milikan SIM, dan lain-lain. Keterangan yang akan dicantumkan hendaknya yang relevan dengan bidang yang dilamar.
SISTEMATIKA SURAT LAMARAN PEKERJAAN
Surat lamaran kerja termasuk jenis surat yang resm. surat resmi terdiri atas beberapa bagian surat yang saling terkait dan setiap bagian memiliki fungsi tersendiri. secara umum surat terbagi atas tiga bagian pokok, yaitu pembukaan, isi dan penutup. Sebagai bagian dari surat resmi, surat lamaran kerja juga memiliki bagian yang terdiri atas beberapa bagian. Adapun struktur surat lamaran kerja sebagi berikut.
1. Kota dan Tanggal Surat
Setiap surat lamaran kerja yang di kirimkan hendaknya selalu mencantumkan nama kota dan tanggal surat. Nama kota menunjukan tempat atau lokasi surat itu di buat, sedangkan tanggal surat menunjukan waktu surat itu di buat. Dengan sekilas melihat bagian ini, perekrut akan mengetahui dari mana dan kapan surat tersebut dibuat.
2. Perihal dan Lampiran
Perihal menunjukan maksud, tujuan atau keinginan dari si pembuat surat, dalam hal ini pelamar kerja. Untuk surat lamaran kerja, bagian perihal biasa ditulis ‘Lamaran Pekerjaan’. Lampiran surat adalah dokumen-dokumen lain yang ikut di sertakan untuk melengkapi surat lamara kerja tersebut. Bagian perihal dalam surat lamaran kerja biasa ditulis ‘1 (satu)’ atau ‘1(satu) bundel’. Jenis dokumen yang biasa di sertakan untuk melengkapi surat lamaran kerja, antara lain:
- Curruculum viate (CV)/daftar riwayat hidup/resume
- Salinan ijazah
- Salinan pengalaman kerja (bagi yang memiliki)
- Salinan sertifikat (bagi yang memiliki)
- Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dari kepolisian
- Surat keterangan sehat dari dokter
- Pasfoto pelamar
- Fotokopi identitas (KTP, KK, Akta lahir)
- Surat-surat lain yang dapat menambah nilai lebih bagi si pelamar.
3. Alamat Surat
Bagian surat berisi nama dan alamat lengkap perusahaan atau instansi yang dituju. Fungsinya sebagai petunjuk langsung bagi si penerima surat. Selain itu, akan memudahkan petugas arsip dalam menyimpan surat tersebut.
4. Salam Pembuka
Ada yang menyebut sebagai kalimat pembuka atau pendahuluan. Namun, intinya sama saja. Salam pembuka atau pendahuluan (introduction greeting) merupakan bentuk penghormatan di awal surat dari pelamar kepada yang dituju (penerima). Bisa dikatakan salam pembuka merupakan sapaan dari pelamar kepada penerima surat. Ada banyak kalimat yang bisa digunakan sebagi salam pembuka yang lazim digunakan antara lain “Dengan hormat” dan lain sebaginya.
5. Pembukaan Surat
Pembuka surat ini berada pada paragraf pertama. Paragraf ini berperan untuk menuntun jalan pemikiran pembaca surat tersebut kepada pokok yang hendaknya dibicarakan.
6. Isi Surat
Isi surat lamaran kerja terletak pada paragraf kedua. Pada bagian inilah kita harus mengutarakan pokok/inti permasalahan surat lamaran pekerjaan. Isi surat sebaiknya ditulis secara singkat, padat, dan tepat sasaran. Kalimat yang digunakan harus efektif dan komunikatif. Gunakan bahasa yang jelas, sopan, dan simpatik dengan tidak meninggalkan kaidah penulisan yang baik dan benar, baik dari segi ejaan maupun ketatabahasaan hindari penggunaan istilah-istilah yang menyulitkan bagi perekrut memahami isi surat lamaran kerja kita
7. Penutup
Sesui namanya bagian ini terletak pada paragraf terakhir. Bagian ini sebagai penutup dari seluruh isi surat yang sudah di uraikan diatasnya. Mungkin banyak diantara kita yang menganggap bahwa bagian penutup hanya sekedar basa-basi. Pandangan tersebut sungguh keliru. Bagian penutup cukup penting karena bagian ini dianggap sebagai kunci dari surat lamaran kerja. Paragraf penutup memuat suatu harapan kita sebagai pelamar dan ucapan terimakasih kepada perusahaan yang dituju.
8. Salam penutup
Merupakan salam terakhir setelah isi surat dan penutup surat di sampaikan. Bentuk salam penutup sangat simpel seperti halnya salam pembuka. Dalam penulisannya sebaiknya diakhiri dengan tanda koma. Kalimat yang lazim digunakan yaitu “Hormat saya”.
9. Tanda tangan dan nama terang
Bagian inilah yang menjadi bentuk pertanggungjawaban kita sebagai pengirim surat lamaran kerja. Oleh karena itu, tulislah nama diri secara lengkap dan jelas. Jangan lupa untuk membubuhkan tanda tangan.
KEBAHASAAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN
A.Penggunaan Huruf Kapital
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya,
Dia membaca koran.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya,
Lionel Messi
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya,
Islam, Alquran, Allah, dan hamba-Nya
- a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya, Doktor Muhammad Hatta
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya,
Selamat pagi, Dokter.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya,
Gubernur Papua Barat
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya,
bangsa Indonesia
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya,
bulan Agustus
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya,
Jakarta
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Misalnya,
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya,
Prof. dan S.Pd.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya,
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
B. Singkatan dan Akronim
- Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya,
W.R. Supratman, S.Hum., Sdr.
- Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya,
PT perseroan terbatas
- Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya,
yth. yang terhormat
- Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya,
BIN Badan Intelijen Negara
- Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya,
Kalteng Kalimantan Tengah
C. Penggunaan Tanda Titik (.)
- Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Misalnya:
Mereka duduk di sana.
D. Penggunaan Tanda Koma (,)
- Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Misalnya,
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
- Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Misalnya,
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
- Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Misalnya,
Kalau diundang, saya akan datang.
- Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan peng-hubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Misalnya,
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
- Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya,
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta
- Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya,
Tn. Bambang Irawan, M.Hum.
- Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian. Misalnya,
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
E. Penggunaan Titik Dua (:)
- Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya,
a. Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
F. Penggunaan Tanda Hubung (-)
- Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris. Misalnya,
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
- Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Misalnya,
berkas-berkas
- Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka. Misalnya,
11-11-2017
- Tanda hubung dipakai untuk merangkai
- se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);
- ke- dengan angka (peringkat ke-2);
G. Penggunaan Tanda Kurung ((…))
- Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya,
Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
- Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian. Misalnya,
Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.
KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT LAMARAN PEKERJAAN
1. Ketegasan/Penekanan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
- Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). Contoh,
Saya mengharapkan agar diterima di perusahaan ini.
Seharusnya,
Harapan saya ialah agar diterima di perusahaan ini.
- Mempergunakan partikel penekanan (penegasan). Contoh,
Saudara yang bertanggung jawab.
Seharusnya,
Saudaralah yang bertanggung jawab.
2. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata- kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek. Contoh,
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
Seharusnya,
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Contoh,
Ia memakai baju warna merah.
Seharusnya,
Ia memakai baju merah.
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Contoh,
Dia hanya membawa badannya saja.
Seharusnya,
Dia hanya membawa badannya.
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata- kata yang berbentuk jamak. Contoh,
Para tamu-tamu diharapkan berdiri.
Seharusnya,
Para tamu diharapkan berdiri.
3. Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh,
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan beribu-ribu terima kasih.
Seharusnya,
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
CARA MENYUSUN SURAT LAMARAN PEKERJAAN
- Baca dengan baik persyaratan yang dibutuhkan dalam lowongan pekerjaan tersebut. Hal ini dibutuhkan agar isi surat lowongan pekerjaan Anda tidak keluar dari konteks.
- Tulislah surat lamaran kerja dengan kata yang merupakan bahasa baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
- Gunakanlah kata-kata yang mudah dipahami, singkat, padat, jelas, sopan, dan menarik.
- Tujuan surat harus jelas. Nama yang dituju harus Anda pastikan benar ejaan namanya, gelar, dan jabatan, begitu pula dengan alamat perusahaan.
- Setelah Anda selesai menulis surat lamaran kerja. Baca sekali lagi, pastikan tidak ada salah ketik. Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar, serta tidak ada kata yang sering diulang-ulang.
- Baik surat lamaran kerja yang ditulis tangan maupun diketik, pastikan kertas yang Anda pakai bersih. Tidak ada kotoran, bekas terlipat, bekas dihapus, bekas tip-ex, atau kotoran apapun itu.
- Jika Anda menulis surat lamaran kerja dengan tulisan tangan, pastikan tulisan Anda dapat terbaca. Hindari menggunakan tulisan tegak bersambung. Alasi tangan Anda menggunakan tisu ketika menulis agar kertas tidak kotor maupun tiba-tiba terlipat.