You dont have javascript enabled! Please enable it!

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

  1. Penggunaan partisipan secara umum. Partisipan yaitu semua individu yang berperan serta/ mengikuti/ mengambil andil dalam suatu kegiatan. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah partisipan manusia. Contoh: siswa, polisi, pemain, dan lain-lain.
  2.   Penggunaan verba material dan verba tingkah laku. Verba material yaitu kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik dalam suatu peristiwa. Contoh: mengecek, meringkus, menyidang, dan sebagainya. Verba tingkah laku mengacu pada sikap yang dinyatakan dalam ungkapan contoh: menolak, menilang, memutuskan, dll.
  3. Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif). Kalimat perintah (imperatif) merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu. Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan partikel -lah.  Contohnya Ambil buku itu sekarang! diperhalus menjadi Ambillah buku itu sekarang! Berkebalikan dengan yang dalam kalimat perintah, dalam kalimat berita, partikel–lah berfungsi sebagai pemertegas atau pemerkeras informasi.
  4.  Menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
  5. Menggunakan konjungsi penambahan. Konjungsi penambahan adalah kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa atau kalimat dengan kalimat. Contohnya dan, atau, serta dll.
  6. Menggunakan konjungsi temporal. Konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang berhubungan secara kronologis dengan waktu kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki keterkaitan. Contohnya pertama, kedua, ketiga, setelah ini,  kemudian, lalu, sesudah itu, selanjutnya, sebelum itu dll.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Alert: Content selection is disabled!!