You dont have javascript enabled! Please enable it!

PNS Bukan Satu-satunya Jalan Menuju Roma

Sebuah Pengalaman

Kali kedua seleksi penerimaan akbar Calon Pegawai Negeri Sipil dibuka 2 tahun berturut-turut. Kali kedua pula aku mengikuti seleksi dengan setia memilih formasi guru. Atau lebih tepatnya aku mematrikan diriku bahwa itulah peluang satu-satunya. Tidak hanya aku, ratusan juta manusia juga menumbalkan dirinya pada ajang seleksi ketat ini demi satu formasi.

PNS adalah pekerjaan mulia bagi mertua. Betul? Para mertua yang memiliki menantu PNS akan membusungkan dada setinggi-tingginya nyaris menyamai kepala. Para Ibu yang memiliki gadis berstatus PNS akan menaikkan mahar bagi calon suaminya. Mulailah marak perawan tua dikarenakan maharnya yang melebihi pasaran. Orangtua tetap mempertahankan harga anaknya, karena kalau jual murah mereka tidak akan sanggup menanggung malu. Sebab, PNS adalah jaminan seumur hidup, katanya.

Fenomena ini telah menjamur di era milenial ini. Mendarah daging sehingga tidak sedikit yang mencoba main serong berpuluh bahkan ratus juta demi mendapatkan status Aparatur Sipil Negara. Bob Sadino bukan PNS, tapi sukses dengan telur ayamnya. Bahkan pengusaha bisa menghasilkan berkali-kali lipat dari penghasilan PNS yang menggadaikan SK. Boleh, berambisi untuk menjadi CPNS. Tetapi perbaikilah niat. Jangan ungkapkan bahwa PNS adalah satu-satunya pekerjaan yang menjamin hingga ajal menjemput.

Kalimat ini sama halnya dengan meragukan Maha Pemberi Rezeki. Karena menjadi PNS bukanlah satu-satunya posisi aman dalam hidup, Allah hamparkan bumi dan seisinya agar kita bertebaran mencari rezeki. Self reminder! Aku mengikuti seleksi CPNS adalah bentuk ikhtiar dalam mencari jalan yang diridai Allah.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Alert: Content selection is disabled!!