You dont have javascript enabled! Please enable it!

Secangkir Harapan: Puisi Kolaborasi

Kolaborasi antara Sera Marini dan Siswa X IPA 2

hening, suasana ini lebih tenang dari biasanya
daun pun berhenti melambai demi kami
serasa menunggu serangan dari musuh
siap siaga dengan kuda-kuda segera menjelma

21 Comments

  1. ARDIVA AZZAHWA PUTRA says:

    apakah aku harus diam selamanya?
    melihat jiwa-jiwa terombang-ambing di luar sana
    dan aku pun sendiri di sini di sunyi malam ini
    menuntun diri beranjak pergi atau luluh menikmati sepi

  2. Aura Putra says:

    Meski sepi, bermeditasi
    dirumah dari pagi hingga sore hari
    demi mengurangi dampak pandemi
    yang tengah mewabah di bumi pertiwi

  3. Azmi azies says:

    Kita tidak berkutik dan hanya bisa berdiam diri
    Melihat pandemi yang kian lama menghantui
    Menghantui perasaan hingga masuk ke lubuk hati
    Hingga akhirnya semua kita pasrahkan pada sang ilahi

  4. Della dana ayu lestari says:

    Keheningan tanpa suara
    Kau rampas segalanya
    Semua dewasa tak dapat bekerja
    Dan kami pun ikut terkena imbas nya

  5. Dhiyya Salsabilla says:

    Apa maksud kehadiranmu?
    Yang datang membawa pilu
    Hanya ingin Mengambil senjata
    Atau melepas senjata?

  6. Faisya Alzahara Sinaga says:

    Bisakah kau sudahi kericuhan ini
    tak sanggup lagi melihat jiwa-jiwa pergi
    apalagi melihat mereka tersakiti
    tersakiti karena dirimu mengrogoti

  7. Faiza Andrilla says:

    Miris memang
    Ketika melihat dirimu menang
    namun apalah daya
    hanya bisa pasrah terhadap doa

  8. Ghoibi Ilfadhri says:

    Apakah ini surat dari tuhan kuasa
    untuk para pendosa yang hina
    menyebar kerusakan dimana-mana
    dan ia pun datang untuk menjadi peringatan

  9. irma sufianingsih says:

    jika memang kau datang sebagai peringatan
    mengapa semua jiwa yang kau jadikan korban
    hari hari kami dirundung kecemasan
    hati kami teriris melihat para jiwa yang berjatuhan

    • Kaeisha arshinta putri says:

      Engkau datang membuat kami begitu berjarak
      Engkau datang membuat kami menjadi diam
      Kami diam bukan berarti kami kalah
      Tapi kami yakin,dengan diamnya kami engkau akan mengalah

  10. keisya says:

    Aku tak kuasa melihat semua ini
    untuk apa engkau kemari
    cepatlah pergi dari negri ini
    kami ingin bahagia kembali

  11. Kharisma M S says:

    Kedatanganmu membuat semuanya sirna
    Padahal kedatanganmu masih belia
    Tapi kau mampu menguasai penjuru dunia
    Menggunakan kemampuanmu yang luar biasa

  12. Lathifah Zahra says:

    sudah cukup kamu jadi tentara tuhan
    untuk jadikan bumi ini kembali aman
    tugas kamu sudah terlaksanakan
    dan menjadikan kejadian ini sebuah kenangan

  13. habib says:

    kenangan takkan terlupakan
    kenangan yang membekas sebagai sejarah
    terukir prasasti penderitaan
    yang akan di kenang selama peradaban

  14. nabila says:

    apakah ini sebuah kenangan indah?
    atau kenangan buruk yang membuat gundah
    dan kini tinggal harapan yang tersisa
    melihatnya yang terus mewabah ntah kemana

  15. Nafisa Alfazuri says:

    Dunia telah letih merintih dan menjerit
    Air mata deritanya tak terhapus oleh helaian kain sutra
    Kenangan itu menyayat kulit halus tanpa henti
    Bernanah sudah menjadi kudis

  16. Raihan Abrar Baihaki says:

    engkau pun mulai melahap semuanya
    tetapi masih banyak yang bertanya-tanya
    apa yang terjadi pada dunia
    padahal semuanya sudah terlihat jelas
    sedangkan mereka masih tidak menyadari

  17. Sabrina Aulia Rahma says:

    Disini, kami hanya bisa terdiam
    Memandang langit yang kelam
    Entah sampai kapan kami harus menahan kerinduan ini
    Sudahlah, sudahi perih ini

  18. Salman shiddiq says:

    Perih yang telah membekas
    Begitu dalam menusuk hati
    Pasrah, bukanlah pilihan
    Melainkan ketetapan yang tertuliskan

  19. Dinda says:

    Kuharap pandemi ini menemui ujung
    Mengembalikan jiwa insan yang berkabung
    Saling menatap rindu dan tersenyum saling bertutur Kita berhasil! Masa sulit telah luntur

  20. Rizal Aditya says:

    Perjuangan ini tidaklah mudah
    Butuh kerjasama yang baik dari semua pihak
    Tidak hanya mereka yang disana berjuang
    Kita juga berjuang agar tetap dirumah aja

Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Alert: Content selection is disabled!!