Kolaborasi antara Sera Marini dan Siswa X IPA 2
hening, suasana ini lebih tenang dari biasanya
daun pun berhenti melambai demi kami
serasa menunggu serangan dari musuh
siap siaga dengan kuda-kuda segera menjelma
Kolaborasi antara Sera Marini dan Siswa X IPA 2
hening, suasana ini lebih tenang dari biasanya
daun pun berhenti melambai demi kami
serasa menunggu serangan dari musuh
siap siaga dengan kuda-kuda segera menjelma
Welcome, Login to your account.
Welcome, Create your new account
A password will be e-mailed to you.
apakah aku harus diam selamanya?
melihat jiwa-jiwa terombang-ambing di luar sana
dan aku pun sendiri di sini di sunyi malam ini
menuntun diri beranjak pergi atau luluh menikmati sepi
Meski sepi, bermeditasi
dirumah dari pagi hingga sore hari
demi mengurangi dampak pandemi
yang tengah mewabah di bumi pertiwi
Kita tidak berkutik dan hanya bisa berdiam diri
Melihat pandemi yang kian lama menghantui
Menghantui perasaan hingga masuk ke lubuk hati
Hingga akhirnya semua kita pasrahkan pada sang ilahi
Keheningan tanpa suara
Kau rampas segalanya
Semua dewasa tak dapat bekerja
Dan kami pun ikut terkena imbas nya
Apa maksud kehadiranmu?
Yang datang membawa pilu
Hanya ingin Mengambil senjata
Atau melepas senjata?
Bisakah kau sudahi kericuhan ini
tak sanggup lagi melihat jiwa-jiwa pergi
apalagi melihat mereka tersakiti
tersakiti karena dirimu mengrogoti
Miris memang
Ketika melihat dirimu menang
namun apalah daya
hanya bisa pasrah terhadap doa
Apakah ini surat dari tuhan kuasa
untuk para pendosa yang hina
menyebar kerusakan dimana-mana
dan ia pun datang untuk menjadi peringatan
jika memang kau datang sebagai peringatan
mengapa semua jiwa yang kau jadikan korban
hari hari kami dirundung kecemasan
hati kami teriris melihat para jiwa yang berjatuhan
Engkau datang membuat kami begitu berjarak
Engkau datang membuat kami menjadi diam
Kami diam bukan berarti kami kalah
Tapi kami yakin,dengan diamnya kami engkau akan mengalah
Aku tak kuasa melihat semua ini
untuk apa engkau kemari
cepatlah pergi dari negri ini
kami ingin bahagia kembali
Kedatanganmu membuat semuanya sirna
Padahal kedatanganmu masih belia
Tapi kau mampu menguasai penjuru dunia
Menggunakan kemampuanmu yang luar biasa
sudah cukup kamu jadi tentara tuhan
untuk jadikan bumi ini kembali aman
tugas kamu sudah terlaksanakan
dan menjadikan kejadian ini sebuah kenangan
kenangan takkan terlupakan
kenangan yang membekas sebagai sejarah
terukir prasasti penderitaan
yang akan di kenang selama peradaban
apakah ini sebuah kenangan indah?
atau kenangan buruk yang membuat gundah
dan kini tinggal harapan yang tersisa
melihatnya yang terus mewabah ntah kemana
Dunia telah letih merintih dan menjerit
Air mata deritanya tak terhapus oleh helaian kain sutra
Kenangan itu menyayat kulit halus tanpa henti
Bernanah sudah menjadi kudis
engkau pun mulai melahap semuanya
tetapi masih banyak yang bertanya-tanya
apa yang terjadi pada dunia
padahal semuanya sudah terlihat jelas
sedangkan mereka masih tidak menyadari
Disini, kami hanya bisa terdiam
Memandang langit yang kelam
Entah sampai kapan kami harus menahan kerinduan ini
Sudahlah, sudahi perih ini
Perih yang telah membekas
Begitu dalam menusuk hati
Pasrah, bukanlah pilihan
Melainkan ketetapan yang tertuliskan
Kuharap pandemi ini menemui ujung
Mengembalikan jiwa insan yang berkabung
Saling menatap rindu dan tersenyum saling bertutur Kita berhasil! Masa sulit telah luntur
Perjuangan ini tidaklah mudah
Butuh kerjasama yang baik dari semua pihak
Tidak hanya mereka yang disana berjuang
Kita juga berjuang agar tetap dirumah aja