You dont have javascript enabled! Please enable it!

Penantian Tak Berujung: Puisi Kolaborasi

Penantian Tak Berujung: Puisi Kolaborasi

Sepi, jalanan lengang dari biasanya
Sunyi, hiruk pikuk pun hengkang dari kerumunan
Sesekali roda empat berwarna putih lalu lalang
Entah ke balai pengobatan entah ke pemakaman

21 Comments

  1. Fahri Nouval Al Farizi says:

    ribuan ornag sudah terinfeksi
    ribuan orang telah pergi
    tak pernah kusangka ini akan terjadi
    duniaku yang ramai kini menjadi sepi

  2. Fajar muhardianto says:

    Apabila dunia terus begini
    Ntah apa ýang akan terjadi
    Mari kita berdoa
    Demi dunia ini

  3. Farhan Adeliyus says:

    Tuhan, Kasihani kami
    Dosa apa yang kami lakukan
    Teguran mu serasa perih bagi kami
    Ampuni kami , Ya Tuhan…..

  4. Hafizh zafran says:

    Kami hanya manusia yang penuh kesalahan
    kami selalu tidak merasapuas dengan nikmat mu
    Kami meminta maaf kepada mu dan
    Kami akan memperbaiki bumi mu

  5. Hana Mawaddah says:

    Akankah ini menjadi sejarah?
    Tentang kisah pilu yang mewabah
    Atau menjadi sebuah pelajaran
    Menderai air mata dan penyesalan

  6. Hikma Dzil Idzati says:

    tak kan ada yang menyangka seperti ini akhirnya
    keadaan yang dulunya bahagia
    kini telah berubah menjadi duka
    semuanya bingung harus bertahan atau pergi dengan guncangan

  7. M. Aufa dzaka says:

    Semua yang awalnya ramai
    Seketika berubah sepi
    Hingga tak tau harus bagaimana lagi
    Membuat semuanya berubah kembali

  8. Majrul Aini Sholehah says:

    Jutaan manusia tlah kau bunuh
    Hanya dalam sekejap mata
    Membuat dokter menjadi pahlawan yang berjasa

  9. melly puspita tanjung says:

    seandainya kalian mengerti
    bahaya ada diluar sana
    hanya berdiam di rumah
    sudah cukup membantu

  10. Moza Amanda says:

    Dunia sekarang sepi
    Bagai setan yang menghantui
    Hingga semua bersembunyi
    Seakan takut dengan mati

  11. Muhammad akbar says:

    Jikalau engkau tidak ada corona
    Mungkin kami lebih tenang
    Kami tahu ini semua cobaan
    Tapi mengertilah dampaknya bagi kami

  12. Nabil Fawwaz Zaidaan says:

    Kau senang bukan???
    Kau kini berhasil,menyerang kami dengan rasa khawatir.
    Membuat terlelap kadang tak sedap.
    Menyekap dalam sekat.
    Yang lebih sadis merampas maut dengan sekejap.

  13. Nabilla says:

    Dunia kami telah terdiam
    Meratapi kesedihan yang entah kapan habisnya
    Yang dulu dihiasi tawa
    Berganti paparan tanah tak bersuara

  14. NAUFAL FAIZ AZRI says:

    Wahai corona
    Sudah cukup engkau didunia
    Kami ingin menuntut ilmu bersama
    Beribadah bersama
    Dan beraktivitas seperti tidak terjadi apa-apa

  15. NISA ANDINI EKA says:

    Sungguh puluhan ribu nyawa
    Telah hilang sia – sia
    Sungguh jutaan manusia
    Hilang mata pencahariannya
    Sungguh Abdi negara
    Berjuang bertaruh nyawa.

  16. Salsabila Tusyifah Zain says:

    Terimakasih ku ucap
    Kepada Tuhan pencipta
    Dari garis takdirmu
    Terselip mutiara kehidupan

  17. Syifa Nisa Aulia says:

    Memang, kita tidak bisa berbuat banyak
    Namun bukan berarti kita tidak bisa bertindak
    Jika di dalam perang kita memerlukan senjata untuk menang
    Kala ini kita hanya membutuhkan persatuan untuk menang

  18. Taufiq Salim says:

    dunia emang lagi kacau
    yang disebabkan virus kecil tak kasat mata
    namun dibalik itu kita tidak boleh melupakan persatuan
    yang telah membangun bangsa ini
    mari kita ulang persatuan tersebut untuk mengalahkan virus kecil tersebut

  19. Zahra Ayu Anggraini says:

    aku hanya bisa terisak pelan
    melihat sekilas pemandangan yang begitu menyakitkan
    yang hanya bisa, ku ratapi lewat jendela
    berharap agar secercah harapan akan segera tiba

  20. zharifa nabila says:

    akankah harapan itu tiba?
    ataukah akan sirna ditelan waktu?
    harapan ini kan terus tumbuh
    seiring dengan perjuangan yang terus membara

  21. Zhidan Dinil haq says:

    Apakah kehidupan ini ?
    Apakah jalan hidup ini
    Yang akan kami jalani
    Yg akan kami lewati setiap hari?

Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Alert: Content selection is disabled!!