Teks Anekdot
Suatu malam Lelek dan Uwak sedang mengobrol bersama di halaman rumah sambil menikmati hujan rintik sambil meminum kopi, rokok dan sambil mendengarkan lagu Surat Untuk Wakil Rakyat.
Lelek : Denger lagu ini aku jadi keinget wakil kita dehh.
Uwak : Emang kenapa lek?
Lelek : Ya kau tengok la wak kerjanya mereka. Wakil rakyat sekarang itu kerjanya bukan untuk mensejahterakan rakyat, tapi mensejahterakan keluarganya sendiri yah.
Uwak : Yalah jelas, kalo gak gitu ya gak korupsi mereka.
Lelek : Ya wak, parah kali emang. Rakyat makin susah, wakilnya makin makmur. Banyak yang hidup di jalanan, tapi wakilnya hidup di istana mewah. Sejahtera kali lah wakil yang duduk di bangku dewan.
Uwak : Tapi rasaku wakil ni kerjanya memang sesuai kali, selalu mewakili rakyat dia.
Lelek : Alahh… yang betul lah wak?
Uwak : Btul lah, kau tengok wakil tu. Rakyatnya mau punya banyak uang, sudah diwakili oleh wakilnya. Mau punya mobil mewah, udah diwakilkan, mau punya rumah gede udah diwakilkan. Rakyat mau kelahi pun udah diwakilkan mereka.
Lelek : Kelahi sama siapa emangnya wak?
Uwak : Kan waktu sidang mereka sering berantam tuh.
“ xixixixixi,” merekapun tertawa bersama-sama.